Hera


Hera dikenal sebagai istri dan saudara perempuan dari Dewa Zeus. Hera adalah dewi pernikahan, pengorbanan, serta kesetiaan. Ia selalu melindungi para wanita yang telah menikah. Karena Dewi Hera tahu rasanya dikhianati. Hera adalah anak dari Cronos dan Rhea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus.

Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Dewi Hera selalu menimbulkan keirian bagi seluruh dewi-dewi karena kecantikannya. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi-dewi besar.



Meskipun ia sangat sopan, ia sangat pencemburu dan sering mendendam pada mereka yang berselingkuh dengan Zeus dan pada mereka yang menghalangi niatnya. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera. Ia juga sangat marah, karena Paris memutuskan dewi Aphrodite lebih cantik darinya, ia menjadi musuh besar bagi Troya, yang tanpa ampun menggunakan kekuatannya bagi prajurit Yunani untuk meluluh lantakkan Troya. Legenda Hera mengungkapkan arti pepatah: “Amarah neraka tak sepanas amarah wanita yang terhina”.

Kereta Hera ditarik oleh burung merak, yang baru dikenal oleh orang Yunani setelah penaklukan Aleksander yang Agung. Guru Aleksander, Aristoteles, menyebutnya "burung Persia." Motif merak dibangkitkan lagi pada masa Renaisans oleh para pelukis Eropa. Sementara pada masa yang lebih kuno, burung yang diasosiasikan dengan Hera adalah burung tekukur. Burung ini muncul dalam kisah pemerkosaan Hera oleh Zeus.



Atribut Hera yang lainnya adalah sapi. Sebagai dewi sapi, dia terutama disembah di Euboea, yang kaya akan sapi. Salah satu julukan Hera adalah Boôpis, yang ditrjemahkan sebagai "bermata sapi".
Buah delima, simbol dewi besar pada masa kuno, tetap menjadi simbol untuk Hera: banyak dari persembahan delima dan opium yang ditemukan di Samos terbuat dari gading, yang bertahan lebih lama daripada yang dari kayu, meskipun yang berbahan kayu lebih umum. Seperti dewi-dewi lainnya, Hera juga mengenakan mahkota dan kerudung.

Hera dan Zeus


Suatu ketika pada saat Cronos memerintah dunia, Rhea istrinya, sangat bersedih manakala melahirkan putrinya yang bernama Hera. Ia takut putri mungil itu akan dilenyapkan juga oleh sang tiran Cronos, seperti halnya saudara-saudaranya sebelumnya, jika tidak disembunyikan. Zeus yang telah membebaskan anak-anaknya dari perut Cronos, membuat dewa kejam itu lebih paranoid lagi terhadap keturunannya sendiri.



Setelah dimuntahkan Cronos, Hera muda disembunyikan oleh ibunya, Rhea, di negeri para Hesperida, yang aman jauh dari kejahatan Cronos. Negeri yang berada jauh di ufuk Barat, tempat dewa matahari, Helios, mengistirahatkan kuda-kudanya setelah seharian penuh melakukan perjalanan melintasi langit.
Dalam kekalutan itu, ia teringat akan saudara-saudaranya para Dewi Musim (Dewi Waktu) yang hidup di bawah awan gemawan senja yang elok di negeri Hesperida. Maka ketika waktu senja datang, melesatlah ia ke barat menuju negeri matahari terbenam, yang indah. Hera akhirnya dirawat oleh para dewi musim.

Para dewi ini amat menyayangi Hera. Dibimbingnya dewi kecil itu segala hal mengenai jagat raya dan isinya. Ia tumbuh menjadi dewi jelita, pintar tetapi tetap rendah hati.
Di negeri itu juga hidup seekor burung besar yang ekornya mirip bintang di langit, yang selalu mengikuti kemana pun Hera pergi.

Hera yang kagum akan keberanian Zeus, akhirnya jatuh cinta kepada dewa muda itu dan bersedia ikut dengannya ke tempat kelahirannya di Yunani.
Tak berapa lama kemudian, perang melawan Titan dimulai. Di saat-saat yang sulit itu, Hera selalu berdiri di samping Zeus dan juga turut bertempur bersamanya. Lewat perjuangan yang sangat berat selama sepuluh tahun, akhirnya dewa-dewa Olympus berhasil mengalahkan para Titan.

Zeus pun menggantikan Cronos dan bertakhta di Olympus, menjadi raja para dewa dan manusia. Tidak lama kemudian dilangsungkanlah upacara pernikahan Hera, yang setia, mendampingi perjuangan Zeus dalam perang melawan Cronos, dan Zeus. Suatu pesta pernikahan yang amat megah di Olympus.

Dewa-dewi bergembira. Iris menghiasi langit dengan pelangi yang indah. Sebatang pohon apel berbuah emas tiba-tiba tumbuh di istana, hadiah dari dewi bumi. Dewi-dewi waktu menghadiahi musim semi yang cerah dan indah. Para Musae dan Grasia bernyanyi, Apolo bermain harpa, Hermes meniup serulingya dan para kerubi bersayap meniup buluh perindu.

Zeus dan Hera, duduk di atas singgasana emas dan Hera kemudian memerintah langit, pergantian musim dan menjadi pelindung pernikahan. Ia selalu hadir pada setiap pesta pernikahan untuk memberikan nasihat kepada sang istri agar selalu patuh dan setia terhadap suami agar tercipta keluarga yang bahagia. Oleh karena itu, Hera tak akan pernah memaafkan istri-istri yang melanggar sumpah pernikahan.

Dikisahkan, pada saat kegembiraan pernikahan itu, tersebutlah Helone, seorang peri yang malas, datang ke perayaan. Ia melambatkan langkahnya hingga tak pernah sampai di tempat acara hingga usainya perhelatan. Hera yang gusar mengutuknya, hinga ia berubah menjadi kura-kura atau helone dalam bahasa Yunani.

Zeus Memperkosa Hera




Versi lain menyatakan bahwa Hera menjadi isteri Zues, karena untuk menutupi rasa malunya akibat diperkosa oleh Zeus, adiknya sendiri. Suatu hari Hera mencoba kebisaannya mengatur cuaca yang dipelajari dari para dewi waktu. Maka diundanglah awan-gemawan dan terjadilah petir dan hujan. Zeus adik Hera, yang tengah berkendara rajawali raksasa, tertarik dan turun menghampiri untuk melihat apa yang terjadi. Ketika dijumpainya bahwa hal itu adalah pekerjaan dari Hera, seorang dewi yang sangat cantik, mereka pun berkenalan

Dari perkenalan itu timbullah rasa cinta di hati Zeus, tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke payudaranya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Sejak saat itu Hera menjadi ratu para dewa dan mendampinginya di Olympus dan kelak akan membantunya dalam perang untuk menghentikan kejahatan Cronos.

Zeus senang berselingkuh, dan Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus. Hera memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.



Hera dan Zeus dikaruniai dua orang putra, Hephaistos (Hefestus), dewa kerajinan tangan, dan Ares, dewa perang. Mereka juga memiliki seorang putri bernama Hebe (baca: Ivi-pen), yang berarti dewi masa muda. Ia metafor dari kebaikan hati dan tabiat seorang gadis remaja. Hebe adalah contoh sempurna semua sifat baik yang dimiliki seorang gadis, santun terhadap orangtua dan menghormati saudara-saudaranya yang lebih tua. Ia bertugas menyajikan nektar dan ambrosia kepada para dewa dalam mangkuk dan piala-piala emas.

Hebe sering menemani ibunya bepergian ke Olympia, karena di kota ini terdapat kuil yang paling indah dari semua kuil yang dipersembahkan bagi Hera, yaitu Heraion. Di tempat ini setiap tahun gadis-gadis Yunani akan berlomba memberikan puji-pujian bagi Hera. Dan bagi pemenangnya akan diberikan hadiah berupa mahkota dari daun zaitun, penghargaan yang nilainya lebih dari sekedar materi.

Karena sikap santunnya, Hebe dicintai oleh seluruh dewa-dewa Olympus. Kelak, setelah Herakles menjadi dewa, Hebe menikah dengan pahlawan besar

Keturunan Hera dengan Zeus yang lain adalah Eris (dewi perselisihan), dan Eileithiia (dewi kelahiran). Karena Hera iri dengan Zeus yang melahirkan Athena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain mengatakan bahwa Hefaistos adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olimpus.

Hefaistos kemudian merencanakan balas dendam pada Hera dengan membuat sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana tersebut Hera langsung terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Para dewa yang lain memohon pada Hefaistos untuk kembali ke Olimpus namun Hefaistos menolak. Dionisos berhasil membuat Hefaistos mabuk dan membawanya ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos akhirnya melepaskan Hera setelah dinikahkan dengan Afrodit.

Musuh-musuh Hera


Herakles


Hera adalah ibu tiri dan musuh Herakles. Ketika Alkmene, ibu Herakles, sedang melahirkan Herakles, Hera berusaha mencegah kelahiran tersebut dengan menugaskan Eillithiia (dewi kelahiran). Tetapi berkat kecerdikan Galanthis, pembantu Alkmene, Herakles tetap bisa lahir.

Semasa Herakles masih bayi, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuhnya namun Herakles mencekik kedua ular tersebut sampai mati. Dalam suatu cerita, Zeus berhasil mengelabui Hera untuk menyusui Herakles. Ketika Hera sadar siapa yang disusuinya, dia langsung melempar bayi tersebut dan air susu Hera muncrat membentuk galaksi Bima Sakti.

Ketika Herakles dewasa, Hera (dengan berkedok orakel Delfi) menyuruh Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus. Hera selalu berusaha membuat tugas Herakles menjadi lebih sulit.

Ketika Herakles melawan Hidra, Hera mengirim kepiting untuk menggigit kaki Herakles. Ketika Herakles sedang mengambil ternak Gerion, dia memanah dada kanan Hera, luka akibat panah tersebut tidak pernah hilang. Akibat perbuatannya itu, Hera mengirim serangga untuk menggigit ternak Geryon sehingga ternak-ternak tersebut berlarian. Hera juga mebuat sungai banjir sehingga Herakles mengalami kesuiltan untuk lewat. Herakles pada akhirnya berhasil membawa ternak tersebut pada Euristheus. Euristheus lalu mempersembahkan ternak tersebut untuk Hera

Euristheus juga mengorbangkan banteng Kreta untuk Hera namun sang dewi menolak pengorbanan tersebut karena melambangkan kehebatan Herakles. Banteng tersebut dibebaskan kembali dan mengembara di daerah Marathon sehingga dikenal sebagai Banteng Marathon.

Dalam Gigantomakhia, Gigant Porfirion berusaha memperkosa Hera namun Herakles datang dan menyelamatkan sang dewi. Setelah kejadian tersebut, Hera tidak lagi memusuhi Herkles, Hera bahkan menikahkan Herakles dengan anaknya, Hebe.

Ekho


Ada seorang nimfa bernama Ekho yang terus-menerus mengalihkan perhatian Hera dari perselingkuhan Zeus. Suatu hari Hera sadar dan menghukum Ekho atas perbuatanya. Hera mengutuknya sehingga Ekho hanya bisa mengulangi ucapan orang lain.

Leto




Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto akhirnya bisa melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Hera juga menculik Eileithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak bisa melahrkan anaknya. Para dewa lain kemudian memaksa Hera sampai Hera bersedia melepaskan EiIlithyia.

Setelah Leto melahirkan anak-anaknya, Hera mengirim drakon Pithon untuk menyerang Leto, tetapi naga tersebut dapat dibinasakan oleh Apollo.

Semele dan Dionisos


Ketika Hera tahu bahwa Semele, anak Kadmos raja Thebes, hamil oleh Zeus, Hera menyamar menjadi pembantu Semele dan membujuknya untuk meminta Zeus menunjukkan wujud aslinya. Semele termakan bujukan Hera dan meminta Zeus memerlihatkan wujud aslinya. Zeus ingin menolak tetapi dia telah bersumpah di sungai Stiks untuk mengabulkan apapun keinginan Semele. Zeus pun menunjukkan wujud aslinya dan Semele mati terbakar ketika melihatnya. Zeus kemudian mengambil bayi Semele dan memasukannya ke dalam pahanya. Dan di kemudian hari bayi tersebut lahir sebagai dewa Dionisos.

Dalam versi lain, Dionisos adalah anak Zeus dengan Demeter atau Persefone. Hera mengirim para Titan untuk mengoyak-ngoyak Dionisos. Zeus (atau mungkin Athena/Rea/Demeter) hanya berhasil menyelamatkan jantung Dionisos dan memasukkannya ke rahim Semele sehingga Semele mengandung Dionisos.

Kisah Io


Onak dalam bahtera cinta Zeus dan Hera adalah munculnya kisah Io, putri jelita dari Argus. Zeus terpikat oleh Io. Hera tak dapat menahan kemarahannya. Zeus segera mengubah Io menjadi seekor sapi betina untuk melindunginya dari Hera.



Hera yang cerdik, curiga akan adanya seekor binatang yang cantik itu. Maka dimintalah sapi betina tersebut, dari Zeus. Permintaan tersebut adalah sesuatu hal yang tidak mungkin ditolak oleh sang dewa. Akhrnya, Io diikat dengan rantai, disingkirkan dan dijaga oleh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus.

Mengetahui hal ini, Zeus mengutus Hermes untuk membebaskan Io. Hermes bernyanyi dan menidurkan mata raksasa itu satu per satu. Setelah semuanya lelap membunuh Argus dan membebaskan sapi penjelmaan Io itu.
Hera sangat sedih akan kematian Argus dan untuk mengenangnya, ia mengambil semua matanya dan diberikan kepada burung merak kesayangannya. Hera kemudin mengirim lalat kuda untuk menyengat Io, maka terjadilah kejar-kejaran yang seru antara dua makhluk itu. Io berlari dari pantai ke pantai. Akhirnya ia menceburkan diri ke lautan, yang akhirnya terkenal dengan Laut Ionia.

Lalat kuda teus mengejarnya. Io berenang dan menyelam, hingga sampai Trakia, berlari lagi melewati tanah orang Skitia, hingga sampai di Kaukasus tempat Prometeus diikat oleh Zeus disana.




Oleh Prometeus, titan peramal yang agung, Io disarankan menuju Mesir ke muara Sungai Nil. Io pun ke sanalah. lalat penyengat terus mengejarnya. Dari Kaukasus yang dingin bersalju, ia tiba di Amazon –yang sejak saat itu disebut Ionia – menyebrangi laut yang dihuni Gorgon makhluk yang berambut ular berbisa.

Akhirnya tibalah ia di Ethiopia dan menemukan aliran sungai Nil. Dengan keadaan yang sangat menyedihkan dengan luka disekujur tubuh yang mengundang burung pemakan bangkai, ia terus berlari. Diujung sungai ia akhirnya sampai. Zeus telah menunggu, dan sentuhan tangannya mengembalikan ujud Io yang jelita. Di sinilah ia dijadikan manusia kembali dan menjadi pendeta salah satu dewa Mesir, Isis.

Sentuhan Zeus itu, membuatnya melahirkan seorang anak yang diberi nama Epafos, atau sentuhan. Kelak Epafos adalah raja Mesir pertama dan moyang dari pahlawan Herakles (Latin: Hercules) yang perkasa.

Lamia





Lamia adalah seorang ratu di Libya, yang dicintai oleh Zeus. Zeus telah berkali-kali bercinta dengan Lamia. Hera yang cemburu kemudian membunuh setiap anak yang dilahirkan oleh Lamia. Terus-menerus kehilangan anak, Lamia akhirnya menjadi gila dan mulai memakan anak-anak orang lain. Lama-kelamaan, Lamia benar-benar berubah menjadi monsster pemakan anak.

Gerana


Gerana adalah ratu Pigmi yang menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa dia lebih cantik dari Hera. Dewi Hera yang marah mengubah Gerana menjadi burung bangau dan menyatakan bahwa anak-anaknya akan memicu perang abadi dalam bangsa Pigmi.

Kidippe


Kidippe, seorang pendeta wanita Hera, menyiapkan festival untuk Hera. Lembu yang biasa digunakan untuk menarik kereta dalam festival tersebut datang terlambat dan akhirnya kedua putra Kidippe, Biton dan Kleobis, menggantikan lembu menarik kereta sejauh 45 stadia (8 kilometer). Kidippe terkesan dengan pengabdian putra-putranya dan meminta Hera untuk memberi anugerah atas pengabdian tersebut. Hera lalu menyatakan bahwa mereka akan mati ketika sedang tidur.

Tiresias


Zeus dan Hera berdebat mengenai siapa yang lebih menikmati hubungan seksual, Zeus mengklaim perempuan sedangkan Hera berpendapat bahwa laki-laki lebih mendapat kenikmatan. Mereka kemudian bertanya pada Teiresias, seorang pria yang secara ajaib pernah menjadi perempuan. Teiresias setuju dengan pendapat Zeus, akibatnya Hera membutakannya. Zeus tidak bisa membalikkan kutukan Hera sehingga Zeus memberi Teiresias kemampuan meramal sebagai ganti atas kebutaannya.

Perang Troya


Dalam Perang Troya, Diomedes bertarung dengan Hektor dan melihat Ares membantu pasukan Troya. Diomedes menyuruh pasukannya mundur perlahan. Hera lalu meminta izin Zeus untuk mengeluarkan Ares dari medan pertempuran. Zeus setuju dan Hera menyuruh Diomedes untuk melempar Ares dengan tombak. Dengan bantuan Athena, tombak tersebut mampu melukai Ares sampai-sampai sang dewa perang menjerit kesakitan.

Kisah Iksion


Iksion adalah bekas raja bangsa Lapit. Karena kejahatannya ia dibenci dewa dan manusia. Dia akhirya disingkirkan. Dalam penderitaannya ia memohon pada Zeus. Zeus mengabulkan, dan dibawanya ia ke Olimpus. Di Olimpus, Iksion bisa menyantap Ambrosia dan minum Nektar, maka ia bisa berlaku seperti dewa.

Suatu saat Iksion ingin memiliki Hera, karena melihat kecantikan dan keelokannya. Zeus merubah Nefele, segumpal awan, menjadi serupa dengan Hera. Hera jadi-jadian dan Iksion menghasilkan keturunan kentaur, makhluk setengah manusia dan setengah kuda. Iksion akhirnya dihukum di putar diatas api. Dan ia terus menerus berteriak: kemurahan hati itu suci,untuk mengingatkan bahwa kebaikan hati seperti yang dilakukan Zeus kepadanya, janganlah dibalas dengan kejahatan seperti dengan menginginkan Hera.

Kemarahan Hera


Hera membenci Pelias karena Pelias telah menodai kuil Hera dengan melakukan pembunuhan terhadap Sidero, nenek tirinya, di dalamnya. Hera kemudian menyuruh Iason dan Medeia untuk membunuh Pelias.
Di Trakia, Hera dan Zeus mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope menjadi pegunungan di Balkan karena berani menyamakan diri dengan para dewa.

Pemujaan


Hera kemungkinan adalah dewi pertama yang didedikasikan dengan altar dalam ruangan yaitu di Samos sekitar 800 SM (altar Yunani biasanya ada di depan kuil di tempat terbuka). Kuil jenis ini kemudian diganti dengan Heraion, salah satu kuil terbesar di Yunani. banyak kuil yang dibangun di sana sehingga tanggal pastinya menjadi tidak jelas.



Diketahui bahwa kuil yang dibangun oleh para pengukir dan arsitek Rhoikos hancur antara 570- 60 SM. Kuil ini lalu digantikan oleh kuil Polikrates antara 540-530 SM. Di salah satu kuil dapat terlihat adanya 155 tiang. Tidak adanya genteng pada kuil ini membuat dugaan apakah kuil ini tidak terselesaikan ataukah memang sengaja dibuat terbuka.

Penggalian di Samos menunjukkan adanya persembahan untuk Hera, banyak di antaranya berasal dari akhir abad ke-8 dan ke-7 SM. Selain itu, banyak persembahan yang datang dari Armenia, Babilonia, Iran, Assyria, dan Mesir, yang menunjukkan bahwa Hera bukan hanya dewi lokal tapi sudah dikenal ke berbagai wilayah di sekitarnya. Hera juga memiliki salah satu kuil terawal di Olympia dan dua kuil (dari abad ke-5 dan ke-6) di Paestum.

Meskipun kuil terawal dan terbesar untuk Hera adalah kuil Heraion di Samos, namun di daratan Yunani Hera dikenal sebagai Hera Argeia (Hera dari Argos) di kuilnya yang terletak antara kota Argos dan Mikenai, tempat digelar festival untuk Hera yang disebut Heraia. Dalam buku iv Iliad, Hera menyebutkan bahwa tiga kota favoritnya adalah Argos, Sparta, dan Mikenai.

Ada kuil untuk Hera di Olympia, Korintus, Tiryns, Perakhora dan pulau suci Delos. Di Yunani Besar, dua kuil Doria untuk Hera dibangun di Paestum, sekitar 550 SM dan 450 SM. Salah satu dari kuil itu pernah disebut Kuil Poseidon sebelum diketahui bahwa itu sebenarnya merupakan kuil Hera.
Di Euboea setiap enam tahun sekali digelar festival Daidala Besar untuk memuja Hera.

Pemujaan awal Hera


Pemujaan Hera pada masa kuno awal ditandai dengan dua proyek bangunan besar untuk memujanya. Dua kuil Hera di dua pusat pemujaaannya, yaitu kuil Heraion dari Samos dan kuil Heraion dari Argos di Argolid, merupakan salah satu kuil Yunani terawal yang dibangun, pada abad ke-8.


Dalam Himne Homer untuk Apollo Pithia, monster Tifon disebut sebagai keturunan Hera dalam wujud Minoanya. Hera diceritakan melahirkan Tifon sendirian di gua di Sisilia. Hera lalu memberikan makhluk itu pada Gaia untuk dibesarkan.

Di Olympia, terdapat patung Hera dalam posisi duduk dan lebih tinggi dari pada patung Zeus yang menemaninya. Homer menceritakan hubungan Hera dengan Zeus secara halus dalam Iliad. Di sana disebutkan bahwa Hera berkata pada Zeus, "Aku adalah putri tertua Kronos, dan aku terhormat tidak hanya di atas bumi ini, tetapi juga karena aku adalah istrimu, dan kau adalah raja para dewa.”

Dalam versi akhir mitosnya, Hera muncul sebagai dewi yang banyak menghukum para wanita selingkuhan Zeus, karena Hera menjunjung tinggi semua aturan lama masyarakat Yunani serta martabatnya sebagai istri .

Sebagai dewi matriarki


Ada suatu pendapat yang dicetuskan oleh Johann Jakob Bachofen pada pertengahan abad ke-19, tentang kemungkinan bahwa Hera pada awalnya merupakan dewi orang-orang matriarki, yang diduga menghuni Yunani sebelum orang-orang Yunani kuno. Menurut pendapat ini, pemujaannya sebagai dewi pernikahan membentuk ikatan patriarki dari bawahannya sendiri: perlawanannya pada perselingkuhan Zeus diterjemahkan sebagai "kecemburuan" Hera", dan pada akhirnya melemahkan pemujaannya yang lebih kuno sebagai dewi matriarki.

Namun ada sanggahan terhada teori tersebut, yakni adanya fakta statistik bahwa matriarki yang ketat (suatu masyarakat yang dipimpin oleh perempuan) tidak ditemukan dalam budaya kuno maupun modern.

Pemujaan Hera muda


Hera dikenal sebagai dewi matron, Hera Teleia; namun dia juga dewi yang melindungi pernikahan. Dalam mitos dan pemujaannya, berbagai referensi dan pemujaan kuno memperlihatkan pernikahan suci Hera dan Zeus, dan di Plataia, ada patung Hera sebagai pengantin dalam posisi duduk, dipahat oleh Kalimakhos, selain juga patung Hera sebagai matron dalam posisi berdiri.
Hera juga pernah disembah sebagai perawan: Ada sebuah tradisi di Stimfalia, Arkadia, bahwa ada tiga altar untuk Hera, antara lain untuk Hera sang Perawan, sang Matron, dan sang Terpisah , Janda atau Bercerai). Di daerah sekitar Argos, kuil Hera di Hermione dekat Argos adalah untuk Hera sang Perawan; di mata air Kanathos, dekat Nauplia, Hera memperbarui keperawanannya setiap tahun dalam sebuah ritual yan tidak boleh diucapkan (arrheton).

Bercinta di Pagi Hari, Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Menurut penelitian, pasangan yang bercinta di pagi hari akan merasa lebih bersemangat untuk melewati harinya. Kaum pria pun cenderung menyukai morning sex karena adanya gejala Noctural Penile Turnescence atau ereksi di pagi hari.

"Seks di pagi hari merupakan sesuatu yang wajib dan semua pria menyukainya. Untungnya banyak juga wanita yang mengakui bahwa seks pagi hari adalah cara terbaik untuk memulai hari," ujar pakar seks Jane Greer PhD, seperti dilansir The Nest.

Ternyata, seks di pagi hari tidak hanya menyenangkan tapi juga memiliki beberapa dampak positif yang akan Anda rasakan selama seharian penuh. Apa saja manfaatnya? Berikut ini jawabannya, seperti dikutip dari The Gloss.

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Menurut penelitian yang dikutip dari Daily Mail, orang dewasa yang bercinta di pagi hari tidak hanya merasa lebih bersemangat di sisa harinya, tetapi sistem kekebalan tubuhnya juga meningkat. Saat melakukan hubungan seks, tubuh akan menghasilkan endorfin. Endorfin adalah zat kekebalan tubuh alami yang dihasilkan tubuh. Endorfin juga bisa berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Daya tahan tubuh yang baik tak hanya membuat tahan terhadap serangan flu dan masuk angin, tapi juga meningkatkan kualitas pertumbuhan rambut, kuku dan tekstur kulit.

2. 'Sarapan Pagi' yang Menyehatkan
Menurut Dr. Debby Herbenick, ilmuwan dan kolumnis seks dari Amerika, seks pada pagi hari dinilai lebih sehat dibandingkan orang yang memilih untuk minum teh dan makan roti panggang sebagai sarapan. Melakukan kegiatan bercinta setelah matahari terbit juga dapat menghangatkan hubungan suami istri.

3. Bahagia Sepanjang Hari
Berhubungan seks di pagi hari dapat melepaskan oksitosin, senyawa kimia yang dapat memberikan rasa bahagia. Membuat pasangan merasa lebih dicintai dan terikat sepanjang hari.

4. Olahraga Alternatif
Ingin tubuh sehat dan bugar di pagi hari tanpa harus pergi ke gym atau lari pagi? Rayu suami Anda untuk bercinta, segera setelah bangun tidur! Sudah bukan rahasia lagi kalau seks sebenarnya juga bentuk olahraga. Saat berhubungan seks, hampir semua otot di tubuh ikut bergerak. Rata-rata kalori yang dikeluarkan saat berhubungan seks adalah 3000 ke atas. Bercinta juga merupakan bentuk lain dari latihan kardio, yang berfungsi meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung.

5. Wajah Bercahaya
Tidak perlu krim atau lotion mahal agar kulit wajah tampak sehat dan bercahaya di pagi hari. Seks kilat atau quickie di pagi hari, akan membuat wajah terlihat lebih segar dan bercahaya sepanjang hari. Rahasianya, hormon estrogen yang dihasilkan saat bercinta dapat mengembalikan elastisitas kulit tubuh secara alami sehingga Anda tampak lebih muda.

6. Tingkatkan Mood Seharian
Jenuh di tempat kerja, tugas kantor yang menumpuk, kesal dengan atasan, lelah sehabis meeting atau menghadapi klien yang merepotkan? Ketika suasana kantor sudah mulai membuat mood Anda buruk, ingatlah betapa menyenangkan aktivitas seks bersama suami yang Anda lakukan pagi tadi. Dengan begitu, mood akan baik kembali dan Anda pun bisa tersenyum seharian.

Manusia Tak Biasa

Hera mengirim wabah ke pulau Aigina sehingga hampir semua penduduknya mati. Hanya raja Aiakos dan ibunya yang selamat. Aiakos melihat bahwa semut-semut yang berada di pohon tidak terkena dampak wabah dan mampu bertahan hidup. Aiakos lalu berdoa supaya kotanya dipenuhi lagi oleh penduduk sebanyak semut-semut itu.




Zeus menjawab doa Aiakos dengan mengubah semut-semut di pohon itu menjadi manusia, yang disebut kaum Mirmidon. Para Mirmidon adalah orang-orang yang patuh sekaligus pasukan tempur yang tangguh.

Pasukan Mirmidon sangat pemberani, setia, ahli dalam bertempur, dapat melakukan tugas tanpa bayak protes, dan tak kenal ampun. Pasukan Mirmidon sangat cocok untuk pertempuran darat, karena seperti layaknya semut, mereka juga giat dan pantang menyerah.

Ketika Aiakos mengucilkan kedua putranya. Peleus dan Telamon, karena membunuh saudara tiri mereka, sekumpulan Mirmidon mengikuti Peleus ke Thessali.

Pasukan Mirmidon juga ikut terlibat dalam Perang Troya. Dalam perang itu, mereka dipimpin oleh Akhilles. Mereka mengenakan baju perang dan perisai berwarna hitam. Seusai perang, Neoptolemos, putra Akhilles, memimpin pasukan Mirmidon pulang.




Spartoi adalah sekumpulan prajurit bersenjata lengkap yang lahir dari gigi naga yang ditanam dalam tanah. Satu-satunya cara untuk mengalahkan mereka adalah dengan melempar batu ke tengah-tengah mereka. Yang pernah menghadapi para Spartoi adalah Kadmos dan Iason.

Kadmos membunuh seekor naga yang menjaga sebuah mata air. Dewi Athena lalu menyuruh Kadmos untuk menanam gigi naga tersebut di dalam tanah. Setelah ditanam, gigi naga itu tumbuh menjadi para Spartoi. Kadmos mendapat petunjuk lagi dari Athena dan melempar sebuah batu pada para Spartoi sehingga mereka saling bertarung demi batu itu hingga hanya lima Spartoi yang tersisa.

Para Spartoi yang tersisa bernama Ekhion, Khthonios, Hiperinor, Pelorus dan Udaios. Mereka membantu Kadmos dalam mendirikan kota Thebes, mereka juga menikahi putri-putri Kadmos. Ekhion menikahi Agave, dan menjadi ayah dari Pentheus. Khthonios menjadi ayah Niktius dan Likos, keduanya menjadi pemimpin Thebes setelah kematian Pentheus. Sementara Udaios menjadi leluhur dari Tiresias


Iason, pemimpin para Argonaut, juga pernah berhadapan dengan para Spartoi. Aietes menyuruh Yason menanam gigi Naga Kolkhis. Gigi itu tumbuh menjadi para Spartoi. Yason melempar batu pada mereka dan mereka pun langsung bertarung. Kali ini tak ada Spartoi yang selamat.





Beberapa raja terlahir dari bumi dan berwujud setengah manusia setengah ular. Di antaranya adalah Kekrops dan Erikthonios yang pernah memerintah kota Athena

Kekrops adalah adalah pendiri dan raja pertama Athena. Pada masa pemerintahannya, dewi Athena menjadi pelindung kota Athena. Kekrops juga yang mendirikan Akropilis dan pemujaan pada dewi Athena.

Raja lainnya yang lahir dari bumi adalah Erikthonios. Dia lahir dari bumi yang dibuahi oleh sperma Hefaistos. Erikthonios dibesarkan oleh Athena sebelum kemudian menjadi raja di Athena.

Perang Troya

Pada awalnya, pasukan Yunani menguasai arena pertempuran. Lalu sebuah kesepakatan dibuat antara kedua belah pihak. Diputuskan bahwa perang akan ditentukan melalui pertarungan antara Menelaos dan Paris, dua pria yang memperebutkan Helene. Jika Menelaos menang, maka Helene harus kembali ke Sparta, sebaliknya, jika Paris menang, pasukan Yunani harus angkat kaki dari tanah Troya

Menelaos terbukti merupakan petarung yang lebih baik daripada Paris, tetapi sebelum Menelaos bisa menghabisi Paris, tiba-tiba Afrodit menjauhkan Paris. Meskipun begitu, sudah disepakati bahwa Menelaos memnangkan pertarungan sehingga untuk sementara terjadi gencatan senjata.

Akan tetapi Zeus mengirim putrinya Athena untuk menghentikan perdamaian itu, karena Troya ditakdirkan untuk runtuh. Athena menyamar sebagai Laodokos, putra Antenor, dan mengelabui Pandaros, pemimpin dari Zeleia, untuk meneyrang Menelaos. Pandaros merupakan salah satu pemanah terbaik di Troya. Pandaros berpikir dia akan memeproleh ketenaran jika berhasil membunuh musuh Triya. Jadi Pandaros melesatkan panahnya pada Menelaos. Namun Athena mencegah panah tersebut mengenainya.

Pihak Yunani berpikir bahwa Troya telah melanggar kesepakatan, jadi mereka langsung menggempur Troya. Kesepakatan batal dan pertempuran pun tak terelakkan.






Pahlawan dari Argos, Diomedes, menjadi prajurit Yunani terhebat pada hari itu. Diomedes membunuh banyak prajurit Troya, termasuk Pandaros. Diomedes juga melukai Aineias cukup parah. Diomedes begitu termotivasi oleh Athena, sampai-sampai dia berani melukai Afrodit ketika sang dewi hendak menyelamtkan putranya. Diomedes juga melawan Ares, yang menyamar sebagai Stentor, salah seorang prajurit Troya. Diomedes bahkan menghadapi Apollo sebelum akhirnya dipukul mundur oleh sang dewa matahari yang memperingatkannya bahwa menyerang seorang dewa adalah tindakan yang sangat bodoh.

Afrodit kembali ke Olimpus, tempat dia dihibur oleh Zeus dan disembuhkan oleh ibuuya Dione. Ares juga kemblai ke Olimpus dan mengeluh pada Zeus atas keterlibatan Athena yang menolong Diomedes. Namun Zeus sama sekali tidak bersimpati pada Ares, putranya sendiri. Zeus malah menyebut Ares sebagai pengecut yang cengeng. Di sini kita bisa melihat bahwa Athena merupakan anak favorit Zeus.

Diomedes juga bertempur dengan pemimpin Likia, Glaukos. Dua musuh ini lalu mengetahui bahwa kakek mereka merupakan sahabat-tamu. Sahabat-tamu sangat penting di Yunani. Sahabat-tamu salng bertukar hadiah dan tidak boleh saling berkelahi.

Diomedes dan Glaukos memutuskan untuk memperbaharui hubungan sahabat-tamu mereka. Mereka sepakat untuk tidak saling berkelahi, sebaagi gantinya, mereka saling bertukar baju perang. Diomedes menerima baju emas dari Glaukos, yang memperoleh baju perunggu dari Diomees.

Seiring pasukan Yunani yang semakin menguasai jalannya pertempuran, Hektor kembali ke Troya dan meminta ibunya (Hekabe) serta adiknya untuk memberi kurban pada dewi Athena, karena Athena merupakan dewi penjaga kota Troya. Di Troya, ada sebuah patung kayu Athena yang disebut Palladium, yang dibuat supaya Troya tidak ditaklukan. Tetapi Athena mengabaikan doa dan kurban para perempuan Troya. Athena masih sangat marah atas keputusan Paris yang tidak memilihnya sebagai dewi tercantik.

Sementara itu di kota, Hektor, menemui istrinya, Andromakhe, dan putranya, Astianaks di kuil Athena. Andromakhe sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya karena dia sudah kehilangan ayah dan kakaknya di tangan Akhilles. Hektor sendiri sudah mmengetahui kematiannya, namun sebagai komandan pasukan Troya, Hektor harus terus bertempur.

Hektor memangku Astianaks, namun helmnya ternyata membuat Astianaks ketakutan. Hektor tertawa lalu berdoa pada para dewa supaya kelak Astianaks akan seberani dirinya

Pertempuran hari itu diakhiri dengan satu pertarungan tunggal pada malam hari. Hektor berdual dengan salah seorang prajurit Yunani. banyak prajurit Yunani yang ingin bertarung dengan Hektor. Jadi mereka melakukan undian, dan Aias, putra Telamon, berhak menghadapi Hektor. Duel itu berakhir seri, dan mereka pun bertukar hadiah. Aias memperoleh pedang dari Hektor, sedangkan Hektor diberi sabuk perunggu.

Gencatan senjata selama satu hari disepakati oleh kedua belah pihak. Ini untuk memberikan waktu bagi masing-masing pihak untuk menguburkan mayat rekan-rekan mereka.


Nestor mensihati para pemimpin Yunani supaya mmebangun tembok pertahanan di sekitar kamp Yunani. Awalnya, basis pasukan Yunani tidak dilindungi oleh apapun, karena pasukan Yunani tidak merasa takut selama ada Akhilles di antara mereka. Atas nasihat Nestor, kini dinding pelindung didirikan untuk melindungi kamp dan kapal.

10 Cuaca Teraneh di Dunia

Dari California , Inggris hingga India , secara periodik terjadi presipitasi (hujan) aneh. Hewan kecil seperti ikan, katak dan ular jatuh dari langit beberapa kilometer dari air. Puting beliung yang berputar di danau atau samudra dapat menghisap air dan apapun yang ada di dalamnya ke awan di atasnya.

Bola Api Besar

Selama berabad-abad, orang melaporkan keanehan listrik di rumah mereka, terutama selama badai petir. Bola cahaya seukuran bola golf hingga bola sepakbola terkadang melayang di udara selama badai dan memancarkan panas serta suara.

Bola ini biasanya akan hilang ketika mengenai benda berlistrik seperti TV namun terkadang bisa meledak dengan ganas dan menyebabkan kebakaran. Bola cahaya ini tak hanya mistis juga membuat ilmuwan bingung.

Langit Berdarah


Hujan darah terdengar seperti film horor Hollywood . Namun, pada zaman Romawi kuno, hujan ini dikabarkan pernah terjadi. Meski menakutkan, hujan ini sebenarnya bukanlah darah.

Warna merah disebabkan debu atau pasir yang tertiup ke atmosfer dan dibawa angin kuat dan akhirnya bercampur dengan awan hujan dan mewarnai hujan. Di Eropa, hujan merah ini diwarnai debu yang ada di benua itu dari badai pasir Sahara .

Tiga Matahari

Di hari yang cerah, langit juga bisa memberi kejutan, setidaknya untuk mata. Jika matahari dekat dengan horizon dan awan cirrus berada di atasnya, ‘hantu’ tiga matahari akan bersinar di langit.

Matahari hantu ini sebenarnya cahaya terang yang tercipta ketika cahaya matahari dicerminkan oleh kristal kecil yang ada di awan. Meski hal ini merupakan fenomena optik umum, fenomena ini tak selalu muncul.

Bulan Biru

‘Bulan biru’ terjadi tiap dua setengah tahun ketika bulan purnama terjadi dua kali dalam satu bulan kalender. Terdapat peristiwa langka ketika bulan tampak biru. Kebakaran hutan dan gunung api dapat menembakkan abu ke atmosfer dan tercampur tetesan air.

Tetesan air ini dapat bergerak ribuan kilometer mengelilingi Bumi dan cukup untuk membuyarkan cahaya matahari dan membuat bulan berwarna biru.

Monster Laut


Monster Loch Ness mungkin hanya ungkapan berlebihan dari kolom putaran air. Angin puyuh kecil yang terkadang disebut ‘iblis air’ ini dapat mengubah air hangat menjadi corong.

Iblis air ini dapat berputar dan mengeluarkan suara desis. Suara ini dipadukan dengan tampilan seperti berleher panjang dan membuatnya terkesan seperti monster laut menakutkan yang akan melompat menyerang Anda.

Angin Puyuh Berapi

Meski tak ganas, iblis debu ini bisa sangat mengerikan. Angin puyuh ini merupakan versi kecil tornado yang terbentuk ketika panas bertemua tanah menyebabkan udara dan angin di atasnya berputar.

Angin puyuh ini tercampur debu dari tanah. Angin puyuh ini memiliki saudara yang lebih menakutkan, yakni iblis api. Iblis api terbentuk ketika panas intens hutan kebakaran menciptakan tali api yang berputar dengan ganas di atas kebakaran itu.

Sprite, Jet dan Elf

Selama bertahun-tahun, pilot melaporkan kilatan berwarna aneh yang keluar dari ujung badai awan dan membuat banyak orang tak percaya. Namun kini, ilmuwan menemukan bukti jenis petir aneh ini memang ada. Sprite merah merupakan ledakan cahaya merah yang berada 80,5 km di atas Bumi dan biasanya muncul dalam lebih dari dua kluster.

Saudaranya, Jet biru, merupakan kerucut cahaya biru yang terjadi di bagian atmosfer yang lebih rendah dari Sprite merah. Jet biru yang terjadi bersamaan dengan Sprite merah disebut Elf. Cahaya merah berbentuk panekuk yang tercipta dari petir di bawahnya. Kilatan ini hanya terjadi seperseribu detik dan ilmuwan terus menyelidi apa pemicunya.

Api Santo Elmo


Selama badai petir, banyak orang melaporkan bola ‘api’ berdansa di atas kapal. Bola api kecil bernama api Santo Elmo ini merupakan listrik statis yang timbul selama badai petir. Meski tak berbahaya, bola api kecil ini bisa terjadi sebelum ada sambaran petir. Bola api ini bisa menjadi pengingat agar Anda menjauh.

Bom Es

Kebanyakan orang yang pernah mengalami badai petir pernah mengalami hujan es sebesar bola kasti. Namun, pada beberapa hujan es, bisa jauh lebih besar (tercatat 40 kilogram) jatuh dari langit.

Lebih misteriusnya, bongkahan es ini terkadang jatuh ke Bumi tanpa adanya awan di langit. Sementara beberapa hujan es terbukti terjadi karena ada es yang jatuh dari sayap pesawat, beberapa hujan es masih tak bisa dijelaskan apa penyebabnya.

12 Kota Kuno yang Ditinggalkan Penghuninya

Dunia mengenal sejumlah situs-situs kota yang telah ditinggalkan penghuninya. Situs-situs purbakala ini tersebar di seluruh negara. Mereka merefleksikan kebesaran kebudayaan dan pencapaian manusia yang hidup di masanya. Ada yang di masa prasejarah, ada yang sudah masuk masa sejarah.


National Geographic baru-baru ini merilis lagi beberapa foto ‘kota yang hilang’ di lamannya. Berikut kota-kota tersebut:

Petra, Yordania

Inilah istana yang dipahat di sebuah bukit batu. Diperkirakan manusia menghuni Petra sejak abad ke-2 Masehi. Dalam foto National Geographic ini, bangunannya disebut sebagai El-Deir. Arkeolog menyimpulkan bangunan ini dahulunya sebagai kuil pemujaan, sebelum berubah menjadi gereja atau biara.

Machu Picchu, Peru

Sebuah kota di atas gunung. Penemuannya menghebohkan dunia arkeologi. Padahal ia baru ditemukan 100 tahun lalu. Hingga saat ini arkeolog masih belum pasti apa fungsi kota Macchu Picchu ini. Sebab bangsa India Inca yang membangunnya tidak memiliki budaya tulis menulis dan tidak ada tinggalan tertulis.


Palenque, Meksiko

Inilah kota besar bangsa Indian Maya yang pertama. Terletak di tengah hutan lebat di tenggara Meksiko. Berbatasan dengan Guatemala. Diperkirakan bangsa Maya sudah menghuni Palenque sejak 3000 tahun lalu. Sepanjang sejarahnya, Maya lantas membangun kota besar lainnya seperti Tikal yang masuk kategori kota kosmopolitan di masanya.

Troya, Turki

>Salah satu kota kuno yang paling terkenal dalam sejarah. Kota Troya diselimuti misteri, legenda, dan intrik. Apalagi ia muncul dalam cerita Illiad oleh pujangga Yunani, Homer. Tinggalan kota Troya ditemukan di sebelah barat laut Turki pada abad ke 19 oleh arkeolog Jerman, Heinrich Schliemann. Ia menggali di kota Hisarlik, malah menemukan Troya. Situs Troya ternyata bukan situs tunggal. Kotanya dibangun di atas kota lain. Tercatat ada sembilan kota berbeda di dalam satu situs yang sudah berumur sekitar 5000 tahun ini.

Mohenjo Daro, Pakistan



Salah satu kota tertua di Asia dan di dunia. Mohenjo Daro berkembang karena dialiri Sungai Indus. Ia ditemukan pada 1921. Saudara kembar kota ini, yang juga tua, adalah Harappa. Umur kota ini diperkirakan mencapai 4.500 tahun. Ia berdagang dengan kota kuno lainnya, Mesopotamia.

Palmyra, Siria


The Monumental Arch, Palmyra

Kota ini dikenal juga sebagai nama Tadmor. Kota ini masih pegang peranan penting hingga abad-19. Para pedagang sejak 300 Masehi sudah singgah ke Palmyra untuk beristirahat sebelum meneruskan perjalanan ke Mesopotamia dan Persia. Letaknya yang strategis membuat kota ini dijajah bangsa Romawi di awal Masehi.

Tanis, Mesir



Kota Tanis termasuk salah satu kota paling misterius di dunia. Ia pernah menjadi ibu kota Mesir kuno. Di kota inilah salah satu temuan arkeologi paling heboh berada, yaitu mumi keluarga kerajaan Mesir. Temuan ini sejajar berharganya dengan temuan mumi Tutankhamun.

Great Enclosure, Zimbabwe

stock photo : Great Enclosure

Kota di Afrika ini sering disebut sebagai salah astu kota yang muncul dalam berbagai kitab suci. Tempat Ratu Sheba. Arkeolog masih belum dapat menyimpulkan sejauh mana peranan dan fungsi kota yang ditinggalkan penghuninya ini. Bukti-bukti sementara menghasilkan kota ini dibangun oleh suku Shona, suku leluhur suku Bantu sekitar 1.250 tahun lalu. Kota ini dikabarkan sebagai pusat kota pemujaan.

Nimrud, Irak

Terletak di utara Irak, kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Asiria. Bangsa yang ditakuti pada masanya karena kejam dan haus darah. Selalu menjajajh kota-kota di sekitarnya. Asiria muncul di catatan sejarah pada abad-14 sebelum Masehi. Mereka mendominasi wilayah Irak-Iran-Turki dan sekitarnya. Perebutan wilayah dengan negara tetangganya, Babilonia, membuat Nimrud perlahan-lahan ditinggalkan warga sekitar 612 sebelum Masehi. Warga pindah ke kota Nineveh.

Persepolis, Iran

Image of Hall of Hundred Columns - Persepolis, Persepolis, Iran

Salah satu kota kuno terbesar dan berpengaruh dalam sejarah dunia. Persepolis adalah ibu kota dari Kerajaan Persia. Saking besarnya kerajaan Persia, mereka punya empat ibu kota. Persepolis dibangun pada 520 sebelum Masehi. Kota ini dibangun dengan arsitektur yang megah dan rumit. Dihiasi perak dan emas. Pahatan-pahatan kualitas tinggi ada di tiap tinggalan. Persepolis dan Persia jatuh ditaklukan Aleksander Agung. Ia membakar kota ini hingga rata dengan tanah. Sekarang sisa-sisanya masih bisa dinikmati di Iran.

Stonehenge, Inggris


Sudah ratusan tahun arkeolog mencoba mengartikan apa makna dibalik tumpukkan batu Stonehenge. Tapi tetap saja misteri masih menyelimuti tumpukkan batu simetris ini.

Mesa Verde, Amerika Serikat

Anasazi Ruins Mesa Verde National Park Colorado USA

Di bukit ini, sebanyak 600 lubang menyerupai sumur dibuat oleh bangsa Indian Pueblo atau dikenal juga dengan sebutan Anasazi. Mereka hidup sejak 550 sebelum Masehi. Mereka membangun rumah di bukti batu ini. Rumah terbesar yang dibangun bisa menampung hingga 250 orang.

Batu Menangis

Alkisah, di sebuah desa terpencil di daerah Kalimantan Barat, Indonesia, hiduplah seorang janda tua dengan seorang putrinya yang cantik jelita bernama Darmi. Bagaikan bulan yang elok, tubuh laksana pualam, rumput terurai seperti mayang… itulah umpama yang pantas untuk, Darmi, si gadis cantik yang tinggal bersama ibunya yang sederhana di sebuah desa terpencil itu. Semua orang akan mengakui kecantikannya saat memandang gadis itu. Tak henti-hentinya ia merias dirinya. Cermin di dinding rumahnya tak jemu meski gadis nan elok itu terus memandanginya.


Namun karena terbius kecantikan itulah si gadis ini jadi angkuh dan malas. Ia tak sadar bahwa keelokan yang dikaruniakan Tuhan itu adalah berkah yang harus disyukuri dengan kerendahan hati.Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di ujung desa.

Sejak ayah Darmi meninggal, kehidupan mereka menjadi susah. Ayah Darmi tidak meninggalkan harta warisan sedikit pun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, ibu Darmi bekerja di sawah atau ladang orang lain sebagai buruh upahan.

Sementara putrinya, Darmi, seorang gadis yang manja. Apapun yang dimintanya harus dikabulkan. Selain manja, ia juga seorang gadis yang malas. Kerjanya hanya bersolek dan mengagumi kecantikannya di depan cermin.


Setiap sore ia selalu hilir-mudik di kampungnya tanpa tujuan yang jelas, kecuali hanya untuk mempertontonkan kecantikannya. Ia sama sekali tidak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap kali ibunya mengajaknya pergi ke sawah, ia selalu menolak.

”Nak! Ayo bantu Ibu bekerja di sawah,” ajak sang Ibu.

”Tidak, Bu! Aku tidak mau pergi ke sawah. Nanti kuku dan kulitku kotor terkena lumpur,” jawab Darmi menolak.

”Apakah kamu tidak kasihan melihat Ibu, Nak?” tanya sang Ibu mengiba.

”Tidak! Ibu saja yang sudah tua bekerja di sawah, karena tidak mungkin lagi ada laki-laki yang tertarik pada wajah Ibu yang sudah keriput itu,” jawab Darmi dengan ketus.

Mendegar jawaban anaknya itu, sang Ibu tidak dapat berkata-kata lagi. Dengan perasaan sedih, ia pun berangkat ke sawah untuk bekerja. Sementara si Darmi tetap saja tinggal di gubuk, terus bersolek untuk mempecantik dirinya. Setelah ibunya pulang dari sawah, Darmi meminta uang upah yang diperoleh Ibunya untuk dibelikan alat-alat kecantikan.

”Bu! Mana uang upahnya itu!” seru Darmi kepada Ibunya.

”Jangan, Nak! Uang ini untuk membeli kebutuhan hidup kita hari ini,” ujar sang Ibu.

”Tapi, Bu! Bedakku sudah habis. Saya harus beli yang baru,” kata Darmi.

”Kamu memang anak tidak tahu diri! Tahunya menghabiskan uang, tapi tidak mau bekerja,” kata sang Ibu kesal.

Meskipun marah, sang Ibu tetap memberikan uang itu kepada Darmi. Keesokan harinya, ketika ibunya pulang dari bekerja, si Darmi meminta lagi uang upah yang diperoleh ibunya untuk membeli alat kecantikannya yang lain. Keadaan demikian terjadi hampir setiap hari.

Ibu gadis ini adalah ibu yang lembut, baik hati dan bijak. Ia dengan sabar menemani gadis ini. Ia hanya berharap suatu ketika anak gadisnya menyadari betapa keelokan parasnya tak ada guna apabila hatinya angkuh. Makin sedih juga sang ibu melihat anaknya yang cantik itu juga pemalas, dan kemauannya harus selalu dituruti meskipun kadang tidak masuk akal. Tetapi sang ibu terus berusaha menuruti apa yang dikehendaki anak gadisnya itu.

Di dalam hatinya ia berdoa, semoga Tuhan menolong dia menyadarkan anak gadisnya itu. Ibu itu tak punya daya untuk mengubahnya.Pada suatu hari, ketika ibunya hendak ke pasar, Darmi berpesan agar dibelikan sebuah alat kecantikan. Tapi, ibunya tidak tahu alat kecantikan yang dia maksud. Kemudian ibunya mengajaknya ikut ke pasar.

”Kalau begitu, ayo temani Ibu ke pasar!” ajak Ibunya.

”Aku tidak mau pergi ke pasar bersama Ibu!” jawab Darmi menolak ajakan Ibunya.

”Tapi, Ibu tidak tahu alat kecantikan yang kamu maksud itu, Nak!” seru Ibunya.

Namun setelah didesak, Darmi pun bersedia menemani Ibunya ke pasar.

”Aku mau ikut Ibu ke pasar, tapi dengan syarat Ibu harus berjalan di belakangku,” kata Darmi kepada Ibunya.

”Memang kenapa, Nak!” tanya Ibunya penasaran.

”Aku malu kepada orang-orang kampung jika berjalan berdampingan dengan Ibu,” jawab Darmi.

”Kenapa harus malu, Nak? Bukankah aku ini Ibu kandungmu?” tanya sang Ibu.

”Ibu seharusnya berkaca. Lihat wajah Ibu yang sudah keriput dan pakaian ibu sangat kotor itu! Aku malu punya Ibu berantakan seperti itu!” seru Darmi dengan nada merendahkan Ibunya.


Walaupun sedih, sang Ibu pun menuruti permintaan putrinya. Setelah itu, berangkatlah mereka ke pasar secara beriringan. Si Darmi berjalan di depan, sedangkan Ibunya mengikuti dari berlakang dengan membawa keranjang. Meskipun keduanya ibu dan anak, penampilan mereka kelihatan sangat berbeda. Seolah-olah mereka bukan keluarga yang sama. Sang Anak terlihat cantik dengan pakaian yang bagus, sedangkan sang Ibu kelihatan sangat tua dengan pakaian yang sangat kotor dan penuh tambalan.

Di tengah perjalanan, Darmi bertemu dengan temannya yang tinggal di kampung lain.

”Hei, Darmi! Hendak ke mana kamu?” tanya temannya itu.

”Ke pasar!” jawab Darmi dengan pelan.

”Lalu, siapa orang di belakangmu itu? Apakah dia ibumu?” tanya lagi temannya sambil menunjuk orang tua yang membawa keranjang.

”Tentu saja bukan ibuku! Dia adalah pembantuku,” jawab Darmi dengan nada sinis.

Laksana disambar petir orang tua itu mendengar ucapan putrinya. Tapi dia hanya terdiam sambil menahan rasa sedih. Setelah itu, keduanya pun melanjutkan perjalanan menuju ke pasar. Tidak berapa lama berjalan, mereka bertemu lagi dengan seseorang.

”Hei, Darmi! Hendak ke mana kamu?” tanya orang itu.

”Hendak ke pasar,” jawab Darmi singkat.

”Siapa yang di belakangmu itu?” tanya lagi orang itu.

”Dia pembantuku,” jawab Darmi mulai kesal dengan pertanyaan-pertanyaan itu.

Jawaban yang dilontarkan Darmi itu membuat hati ibunya semakin sedih. Tapi, sang Ibu masih kuat menahan rasa sedihnya. Begitulah yang terjadi terus-menerus selama dalam perjalanan menuju ke pasar. Akhirnya, sang Ibu berhenti, lalu duduk di pinggir jalan.

”Bu! Kenapa berhenti?” tanya Darmi heran.

Beberapa kali Darmi bertanya, namun sang Ibu tetap saja tidak menjawab pertanyaannya. Sesaat kemudian, Darmi melihat mulut ibunya komat-komit sambil menengadahkan kedua tangannya ke atas.

”Hei, Ibu sedang apa?” tanya Darmi dengan nada membentak.

Sang Ibu tetap saja tidak menjawab pertanyaan anaknya. Ia tetap berdoa kepada Tuhan agar menghukum anaknya yang durhaka itu.

”Ya, Tuhan! Ampunilah hambamu yang lemah ini. Hamba sudah tidak sanggup lagi menghadapi sikap anak hamba yang durhaka ini. Berikanlah hukuman yang setimpal kepadanya!” doa sang Ibu.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba langit menjadi mendung. Petir menyambar-nyambar dan suara guntur bergemuruh memekakkan telinga. Hujan deras pun turun. Pelan-pelan, kaki Darmi berubah menjadi batu. Darmi pun mulai panik.

”Ibu...! Ibu... ! Apa yang terjadi dengan kakiku, Bu?” tanya Darmi sambil berteriak.

”Maafkan Darmi! Maafkan Darmi, Bu! Darmi tidak akan mengulanginya lagi, Bu!” seru Darmi semakin panik.


Namun, apa hendak dibuat, nasi sudah menjadi bubur. Hukuman itu tidak dapat lagi dihindari. Perlahan-lahan, seluruh tubuh Darmi berubah menjadi batu. Perubahan itu terjadi dari kaki, badan, hingga ke kepala. Gadis durhaka itu hanya bisa menangis dan menangis menyesali perbuatannya. Sebelum kepala anaknya berubah menjadi batu, sang Ibu masih melihat air menetes dari kedua mata anaknya.

Semua orang yang lewat di tempat itu juga ikut menyaksikan peristiwa itu. Tidak berapa lama, cuaca pun kembali terang seperti sedia kala. Seluruh tubuh Darmi telah menjelma menjadi batu. Batu itu kemudian mereka letakkan di pinggir jalan bersandar ke tebing. Oleh masyarakat setempat, batu itu mereka beri nama Batu Menangis. Batu itu masih tetap dipelihara dengan baik, sehingga masih dapat kita saksikan hingga sekarang.